Sunan Ampel sebagai Cagar Budaya
Sejarah
Pertumbuhan Kawasan
Faktor sejarah
berkaitan dengan waktu dan tahapan, setiap tahap mempunyai ciri yang terbangun
dari hubungan kegiatan dengan wadahnya. Setiap ciri akan mempunyai tipe
lingkungan yang mengungkapkan suasananya. Nilai kehidupan pada kawasan Ampel
tumbuh pula secara bertahap yaitu dari awal kehidupan masyarakat agraris
sebagai embrio, kehidupan dengan dasar religi membentuk kesamaan derajat
manusia, nilai kehidupan dengan keberagaman etnis dan budaya, dan yang terakhir
adalah kehidupan dengan kesamaan keyakinan, dalam keragaman yang diikat dalam
satu kebersamaan. Pola pertumbuhan kawasan Ampel berdasarkan tipe lingkungan
yang terbangun serta cerminan pertumbuhan dasar kehidupan yang terjadi. Hal
tersebut menunjukan bahwa faktor sejarah pertumbuhan sebuah kawasan dapat
menggambarkan ciri dasar kehidupan masyarakat yang akan mempengaruhi nilai
keruangan sebuah kawasan.
Perilaku Sosial
Budaya Masyarakat
Perilaku sosial
budaya masyarakat digali dari unsur etnis, agama, adat kebiasaan dan lokasi.
Tiap etnis mempunyai karakter bawaan dan ciri khusus dalam perilaku , adat
kebiasaan dan tatanan norma. Unsur agama juga membentuk perilaku, tatanan dan
normanorma. Unsur lokasi mempengaruhi pula perilaku kegiatan se-hari-hari dan
pembatasan secara fisik. Pada pembahasan yang terdahulu pola perilaku dan
keyakinan etnis memberikan suatu konsep bahwa dengan adanya suatu ikatan
keyakinan yang sama dapat mengendalikan perbedaan budaya perilaku dan sifat
masing-masing etnis. Pola yang yang terbangun adalah: (i) kesamaan keyakinan
spiritual, (ii) adaptasi sifat-sifat etnis, (iii) toleransi dalam sosial –
budaya masyarakat, (iv) kesamaan dan keterikatan kebutuhan. Pola perilaku dan
keyakinan tiap etnis menghasilkan satu pola dasar yang dapat digunakan untuk
membangun konsepsi nilai ruang kawasan secara keseluruhan, yang intinya adalah
kebersamaan dalam satu wadah kehidupan. c. Faktor Lokasi dan Lingkungan Fisik
Lokasi permukiman menjadi faktor yang menentukan suasana dan arti suatu ruang.
Setiap lokasi mempunyai kekhususan yang berbeda dengan lokasi lain. Ampel
terletak pada lokasi yang merupakan “Kota Lama” di Kota Surabaya, dekat dengan
pantai utara dan terdapat sungai besar (S. Pegirian) yang digunakan sebagai
sarana transportasi dan perdagangan. Lingkungan fisik Ampel berkembang sesuai
perjalanan sejarah dengan beberapa kelebihan dan keunikannya yang tidak pernah
berubah secara internal maupun eksternal.
Suasana dan Makna
Setiap kegiatan
dan perilaku manusia selalu mempunyai makna baik yang terungkap maupun yang
tidak terungkap ditinjau dari berbagai sikap dan sudut pandang tertentu. Makna
digali dan diungkap berdasarkan fenomena empiri yang tampak maupun yang
tersembunyi. Suasana dan makna digali dari ekspresi fisik kawasan, ciri
kehidupan masyarakat dan ungkapan emosional masyarakat. Suasana dan makna-makna
yang terungkap lebih lanjut dipahami kedalaman ungkapannya melalui proses bukti
logis (justifikasi) dan dicari keterkaitan antar makna berdasarkan hubungan
ketergantungannya. Makna yang tertangkap mempunyai frekwensi dan intensitas
yang berbeda sehingga hirarkhi makna dapat terbangun dari intensitasnya. Antar
makna mempunyai ikatan ataupun keterkaitan untuk saling menjaga eksistensinya.
Tiap makna tidak dapat berdiri sendiri karena makna muncul berdasarkan proses
pertumbuhan, perubahan yang dilandasi filosofi hidup masyarakat. Makna
keruangan memiliki sistim nilai yang kemudian merupakan nilai keruangan pada
suatu kawasan. Nilai muncul dari suasana dan makna sehingga antara suasana dan
makna dengan nilai dalam satu kawasan adalah satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Hubungan antara makna dan nilai sangat erat. Makna mempunyai
tingkatan yang lebih tinggi dari pada nilai, pada dasarnya sesuatu tanpa makna
tidak akan bernilai. Hubungan makna dan nilai-nilai dikawasan Ampel secara
skematis dapat digambarkan bahwa didalam nilai tersirat makna yang berkaitan
dengan keyakinan spiritual masyarakat, yaitu “ kemudahan hidup dan kepuasan
batin” (makna laten), dan tersurat yaitu makna yang berkaitan dengan kegiatan
atau aktifitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk kehidupan sehari-hari dan
kegiatan perdagangan (makna manifest). Secara rinci substansi dirangkum dalam
tabel 2 dibawah ini untuk melihat hubungan makna latent dengan makna manifest.
Makna latent menunjukan bahwa tempat tersebut diakui penting bagi masyarakat
Ampel yang memiliki keragaman latar belakang. Dirasakan sebagai ruang yang amat
menyenangkan dan diperlukan untuk memenuhi kepuasan batin yang tidak dapat
ditemui ditempat lain.
Pelestarian
kawasan Cagar Budaya di Ampel akan hidup dengan adanya kegiatan
pariwisata,karena kegiatan pariwisata akan menjadi potensi eksistensi nilai
budaya, religi, sosial dan ekonomi untuk masyarakat Ampel.
Komentar
Posting Komentar